BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 18 Januari 2010

kapitalisme yang menyayat

Kapitalisme (Liberalisme Ekonomi) disebut-sebut sebagai perangkat utama dalam peningkatan kemakmuran yang pesat dalam catatan sejarah. Bagi para ahli sejarah pada umumnya, pertentangan antara kapitalisme dan komunisme dalam memperebutkan supremasi global telah berakhir dengan kemenangan kapitalisme, yang dinilai paling mampu memberikan kesejahtraan dan kemakmuran bagi masyarakat.hasil dari pertentangan kedua ideologi berujung pada lahirnya pasar bebas, pasar finensial, dan hilangnya campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi sebagai ciri ekonomi abad ke-21. para para pendukung ekonomi kapitalisme telah melakukan kontrol pembangunan berkesinambungan di kawasan asia tenggara melalui tangan jepang hingga jerman, sebagai dampak langsung dari pemberlakuan kapitalisme.

nagara-negara dunia ketiga semacam indonesia,pakistan, dan negara-negara amerika selatan dan afrika juga telah dijejali dengan ide pasar bebas, seperti halnya negara-negara timur tengah, sehingga semuanya kini telah menganut gagasan pasar bebas. negara-negara dan kawasan-kawasan tersebut kini menganut gaya pasar finensial ala barat di mana sejumlah besar kekayaan menjadi subyek spekulasi dalam perekonomian dan perkiraan arus pendapatan.

Malaysia menjadi negri muslim pertama yang menjalankan pasar finensial gaya barat, sehingga berhasil menarik dana dalam jumlah besardari berbagai perusahaan barat dan bahkan dana george soros (spekulan terkemuka dunia). pada tahun 2004, "business week" -majalah bisnis internasional- menobatkan indeks KSE 100 Pakistan sebagai indeks pasar modal terbaik di dunia pada tahun tersebut. nilai yang diperdagangkan di sana kini mencapai angka 30 miliar dolar. negara-negara dunia islam lainnya pun kini memiliki pasar finensial, dengan nilai terbesar dimiliki oleh negara-negara teluk. Walau begitu, hanya mereka yang berkuasa atau keluarganya saja yang menikmati keuntungan dari pasar finensial.

Walau dunia barat yabg dipimpin oleh ameerika serikat terus mencoba menjual kapitalisme dengan segala penerapannya sebagai satu-satunya cara pengembangan kapitalisme, sistem ini dikenal memiliki ciri dalam bentuk terjadinya guncangan dan kebangrutan, resesi, bahkan juga kejatuhan ekonomi secara berkala. pada tahun 2007. krisis finensial di asia ditengarai sebagai akibat dari pasar dan spekulasi finensial gaya liberal. satu dekade kemudian, beberapa negara semacam indonesia dan thailan masih belum mampu untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.

dunia kembali diliputi krisis global yang dimulai dengan krisis finensial yang melanda seluruh dunia. "The Credit Crunch"
atau krisis kredit, demikian krisis tersebut dinamakan, pada musim panas 2007 telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan dalam pasar finensial dunia sehingga menyebabkan terjadinya ledakan pada pasar perumahan ekonomi dunia, sangat berpotensi memunculkan macetnya peningkatan kesejahtraan dan meningkatnya angka pengaguran dalam perekonomian barat serta memupus uang sejumlah 1 triliun dolar dari nilai sistem ekonomi sosial.

Banyak ahli yang menyatakan bahwa faktor-faktor individual adalah penyebab krisis, lagi-lagi menghindar untuk menyalahkan sistem kapitalisme secara langsung. pemantauan pada setiap bulannya sejak musim panas 2007 memberikan informasi yang semakin jelas tentang akar permasalahan yang sesungguhnya. kejatuhan Northern Rock, bank terbesar kelima di inggris raya, kebangkrutan hampir seluruh perusahaan utama di Amerika Serikat, kebijakan terkordinasi untuk menggelontorkan miliaran dolar AS ke pasar finensial, serta peleburan Bear Stern, bank investasi terbesar kelima di Amerika Serikat pada Maret 2008.

Saat banyak kalangan di barat menyadari terjadinya krisis kredit dan mengantri di bank-bank untuk menarik uang mereka sebagai antisipasi kemungkinan bahwa bank mereka akan mengalami kebangkrutan, kepala berita di suratkabar-suratkabar terkemuka barat memuat kabar mencemaskan tentang peningkatan harga-harga komoditas pangan pokok. bank dunia memperingatkan bahwa skala harga-harga tersebut akan terus bertahan hingga tahun 2015. banyak rakyat miskin di seisi duni yang menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk membeli makanan kini mulai merasakan kesulitan untuk membeli makanan bagi diri mereka sendiri. kekacauan dan protes meluas dan marak terjadi di mana-mana, mulai dari haiti hingga indonesia, kekurangan makanan sangat berpotensi memunculkan pergolakan geo-politik.

Di saat perekonomian global menghadapi ancaman nyata akan terjadi resesi dan inflansi-khususnya akibat meroketnya laju inflasi makanan, sunber daya yang paling banyak diperdagangkan di dunia pun mencapai level yang tak terbayangkan sebelumnya. pada januari 2008, harga minyak telah mencapai nilai 100 dolar as per barel saat pedagang tunggal memaksakan menjual pada perdagangan-perdagangan kecil untuk memperluas pasar. pada bulan mei 2008, secara tak terduga mencapai nilai 135 dolar per barel. ini berarti bahwa harga minyak telah meningkat 25% sejak januari 2008 atau 200% sejak awal abad ke-21. karenna minyak memainkan peran penting dalam perekonomian barat, mereka pun menghadapi krisis yang tak terduga dengan ancaman langsung pada sektor-sektor kunci sebagai bahaya yang siap menerkam.

Cepat naiknya harga komoditas di pasar global muncul pada saat yang bersamaan dengan krisis kredit global. para bankir, ahli ekonomi, dan politisi barat telah gagal membangun opini publik tentang adanya hubungan di antara krisis tersebut dan secara dogmatik lebih suka menyalahkan cina dan india dengan tudingan terlalu banyak mengkonsumsi, spekulan rakus, serta regulasi dan transparansi yang tak jelas di sana (Adnan Khan)

Krisis kredit global, krisis pangan, dan krisis minyak lagi-lagi membuktikan betapa lemahnya sistem ekonomi kapitalis. seiring kejatuhan akibbat krisis kredit global dan krisis ekonomi yang berlanjut dan semakin meluas, tuntutan akan berbagai alternatif kini semakin mengemuka.

gagasan ini diperuntunkan agar kita meninggalkan berbagai penyebab krisis dan mengevaluasi beberapa konsep yang bernafaskan kapitalisme, yang tak pelak lagi akan selalu menyebabkan krisis, dan agar selalu membentengi diri dari sistem kapitalisme yang selalu memunculkan krisis secara reguler.
bagaimana solusi islam untuk itu?.....
apakah indonesi dengan kondisi seperti ini sudah siap untuk menghadapi taring-taring pasar bebas, yang setiap saat bisa melukai kita??